Kamis, 04 April 2013
SESORAH BHS. JAWA
ASSALAMUALAIKUM
Bapak Kepala
Sekolah ingkang satuhu kula bekteni………
Bapak / Ibu Guru
ingkang dahat kinurmatan…………..
Bapak / Ibu Wali
murid kelas 9 ingkang kula kurmati…………
Saha kanca-kanca
SMPN 4 Magetan ingkang tansah kula tresnani………
Mangga kita sareng-sareng ngaturaken raos
puja lan puji syukur dumatemg Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos. Dene punapa kita sedaya saged pinaggeh wonten
adicara punika .
Kanthi kawontenan
ingkang sehat wal’afiyat . Amien……..
Bapak / Ibu tamu undangan ingkang tansah
kula kurmati , ing adicara punika kula wakil saking kanca-kanca kelas 9 ,
ngaturaken agungipun panuwun ingkang tanpa upami dumateng Bapak saha ibu ingkang sampun ngresakaken rawuh wonten
ing adicara puniko.
Bapak / Ibu Guru ingkang dahat kinurmatan
, saha adhik-adhik ingkang kula tresnani.
Kula sakanca
rumaos cuwa ing manah badhe nilaraken pawiyatan punika.
Badhe ngaturaken raos
matur suwun ingkang sekathah-kathah ipun dhumateng
Bapak /Ibu Guru
ingkang sampun bimbing lan ingkang sampun maringaken sedaya ilmunipun kangge
kula lan kanca-kanca sedoyo.
Kula sakanca kelas 9 , tansah nyenyuwun
lan ndedonga dumateng Gusti ingkang Maha
Kuwaos supados adhik kelas 7 lan 8 sagedta kasil anggenipun ngangsu kawruh
wonten ing pawiyatan punika kanthi hasil ingkang sae.
Kula mboten luput nyuwun agungingpangapunten ingakng sekathah-kathah
ipun , mbok bilih kula lan kanca-kanca sedoyo gadhai kalepatan ingkang mboten
sae.
Kados makaten atur kula , mbok bilih
sadangunipun kawula ngadeg wonten perkawis-perkawis ingkang mboten saged damel
suka reraning sasar susur , kula naming saged nyuwun agungipun pangaksami.
BILLAHI TAUFIK WALHIDAYAH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Rabu, 23 Januari 2013
Sabtu, 24 November 2012
TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
A. PASSING DAN
CATCHING
Istilah mengoper/melempar/mengumpan selalu berhubungan
dengan menangkap (catching) atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan
dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar
sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun mengoper tidaklah
semudah orang menduga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper
bola antara lain :
- Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan ( intercept) lawan.
- Timing harus tepat
- Perasaan (feeling)
- Hindari lemparan menyilang
Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat
menguasai macam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik.
Teknik dasar melempar bola tersebut al :
- Chest Pass ( Operan dada)
- Bounce Pass ( Operan pantulan)
- Over Head Pass ( Operan dari atas kepala)
- Baseball Pass ( operan jarak jauh ( fast break)
Biasanya untuk pemain pemula yang diberikan ada 3 macam
passing seperti yang diatas, sedangkan untuk baseball pass biasanya diberikan
setelah mereka dapat melakukan gerakan yang lain dengan baik.
B. DRIBBLING
Menggiring
bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu
langkah asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk
mengamankan bola dari rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak
menjauhkan lawan sambil memantulkan bola kemana ia tuju. Ada beberapa cara
menggiring bola al :
- Menggiring bola rendah ( untuk control bola).
- Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).
- Menggiring campuran
Menggiring
bola ini dilatih dari hal yang mudah yaitu dengan sikap ditempat atau berhenti
kemudian berjalan dan terakhir baru berlari setelah agak mahir baru kemudian
diberikan latihan dengan rintangan untuk lebih mempersulit dribbling/menggiring
bola.
C. SHOOTING
Menembak
adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsure yang menentukan
kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola
yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat
melakukan tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik
operan disamping itu juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak
menentukan baik buruknya tembakan.
Shooting
atau menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak merasakan
gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk para atlit
yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam melakukan shooting
atau menembaknya antara lain :
- One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
- Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).
D. PIVOT
Teknik
ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang
pemain yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang
memegang bola tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan
bola. Untuk menghindari bola dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan
melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu usaha mengubah arah
hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros (tumpuan). Kaki
poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang
lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang
bola, sebab dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.
Pivot
dapat berbentuk al :
- In Front Pivot (front turn).
- Reverse Pivot (reverse turn).
E. REBOUND
Merayah
bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini
dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan
untuk melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu
usaha untuk mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan
pantul atau keranjang akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli
mengatakan “ Kalau tidak dapat memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan
bias menang “, hal ini dapat dibenarkan sebab memenangkan rebound berarti kita
mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik
merayah bola (rebound) dibagi menjadi dua yaitu :
- Defensive Rebound (merayah bola pada saat bertahan).
- Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau
merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu
(timing) yang baik. Sebaiknya saat masih yunior diberikan sehingga para pemain
sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu
(timing) dan menutup lawan.
Sejarah Candi Mendut
Candi
Mendut merupakan
candi Budha yang dididrikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah
Dinasti Syailendra pda 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun lebih awal dari Candi Borobudur yang
didirikan oleh Raja Samaratungga, Wangsa Syailendra pada 850 M.
Candi
mendut terletak di desa Mendut Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur. Tinggi Candi Mendut 26,4 meter, menghadap barat daya, memilki 48 stupa
kecil-kecil dan terdapat hiasan relief pada tubuh candi berupa pohon kalpataru.
Reflief-relief yang terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.
Reflief-relief yang terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.
Candi Mendut merupakan lokasi awal
proses ritual Waisak, dengan diikuti pengambilan air suci dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung,
serta api suci dari merapen, Grobogan. Puncak upacara Waisak adalah upacara Pradaksina yakni upacara mengelilingi
Candi Borobudur tingkat demi tingkat yang dilaksakan di Candi Borobudur tepat pada
Purnama Sidhi atau bulan purnama pertama di bulan Mei. Perayaan atau ritual
Waisak dapat disaksikan oleh masyarakat luas.
Pada
tahun 1834 Candi Mendut mulai mendapat perhatian meskipun mengalami nasib yang
sama dengan candi-candi lainnya, yaitu dalam kondisi runtuh dan hancur.
Hartman, seorang presiden Kedu saat itu mulai memperhatikan Candi Mendut. Dalam
tahun 1897 dilakukan persiapan-persiapan untuk pemugaran. Dari tahun 1901-1907
J.L.A. Brandes melangkah lebih maju dan berusaha merestorasi Candi Mendut dan
kemudian tahun 1908 dilanjutkan oleh Van Erp meskipun tidak berhasil
merekonstruksi secara lengkap.
J.G.
de Casparis berpendapat bahwa Candi Mendutdibangun untuk memuliakan
leluhur-leluhur Sailendra. Di bilik utama candi ini terdapat 3 buah arca yang
menurut para ahli arca-arca tersebut diidentifikasi sebagai Cakyamuni yang
diapit oleh Bodhisatwa, Lokeswara dan Bajrapani. Dalam kitab Sang Hyang
Kamahayanikan disebutkan bahwa realitas yang tertinggi (advaya)
memanifestasikan dirinya dalam 3 dewa (Jina) yaitu : Cakyamuni, Lokesvara, dan
Bajrapani.
Sebagai
candi yang bersifat Budhistist, relief-relief di Candi mendut juga berisi
cerita-cerita ajaran moral yang biasanya berupa cerita-cerita binatang yang
bersumber dari Pancatantra dari India. Cerita tersebut antara lain adalah
seekor kura-kura yang diterbangkan oleh dua ekor angsa dan di bawahnya
dilukiskan beberpa anal gembala yang seolah-olah mengejek kura-kura tersebut.
Oleh karena kura-kura tersebut emosional dalam menanggapi ejekan, maka terlepaslah
gigitannya dari tangkai kayu yang dipegang sehingga terjatuh dan mati. Inti
ceritanya adalah ajaran tentang sifat kesombongan yang akan mencelakakan diri
sendiri.
RESENSI NOVEL
Judul :
Really Love You
Penulis : Loryta
Chai
Penerbit : Media
Pressindo
Tahun terbit : 2012
Tebal buku : 170 hlm
Ukuran buku : 13 x 19 cm
Kategori : fiksi (
novel )
Loryta Chai, penggemar film drama
Asia dan komik, mencintai dunia tulis menulis sejak duduk di bangku SMP. Mulai
serius menekuni dunia kepenulisan sejak tahun 2009. Karya lain yang pernah
ditulis adalah I Love Money, Princes Virgin Love, dan buku antologi Aku Sama
Seperti Dirimu. Really Love You merupakan novel ketiganya dan saat ini, Loryta
sedang menyelesaikan novel keempatnya.
Di dalam buku ini ada cerita yang
mengharukan. Kisah seorang gadis sederhana yang secara diam-diam menyimpan
benih-benih cinta terhadap seorang laki-laki, tetapi si gadis lebih memilih
untuk memendamnya. Karena ia yakin sangat mustahil si lelaki akan menerima
cintanya.
Si lelaki merupakan cowok yang
paling populer yang menjadi dambaan seluruh cewek di sekolah. Dia memiliki
segala yang ia inginkan, tapi kecuali pacar. Dan ia telah berikrar tidak akan
berpacaran dengan teman sekolahnya.
Hal menarik lainnya adalah teknik
penceritaan dalam buku ini, Loryta berhasil menceritakan kisah-kisah remaaja
masa kini. Dia juga menambahkan unsur-unsur romantis, yang mencerminkan jiwa
anak remaja saat kini. Yang penuh lika-liku percintaan, yang mendomilisasi
kisah-kisah remaja.
Di dalam bukunya, Loryta menuliskan
kisah-kisah di sekolahan. Kisah-kisah yang bernuansa kegembiraan, kesedihan,
kebersamaan maupun perpisahan. Bacaan ini cocok untuk dibaca para
remaja-remaaja yang sudah mengenal cinta. Ini termasuk jenis buku fiksi, yang
hanya sebagai teman dalam kesendirian maupun saat istirahat.
Buku ini mengungkapkan “ perasaan cewek labil dan mudah rapuh “.
Nah dengan kalimat ini mengingatkan pada para lelaki untuk dilarang melukai
hati seorang cewek, karena akibatnya bisa fatal. Cewek haanya ingin mendapat
perhatian dan kasih sayang yang lembut. Apabila diperlakukan lemah lembut,
cewek akan lebih merasa bahagia dan merasa dihargai.
Dan juga terdapat ungkapan “ Tidak bisa membencinya, namun juga tidak bisa memaafkannya “. Klimat ini mempunyai makna yang luar biasa bagi si
pelaku. Karena dia sangat mencintai seseorang, yang suudah mempermainkannya,
tetapi dia tidak bisa membencinya, dia terlalu sayang padanya. Dengan kalimat
ini, seseorang dianjurkan untuk tidak terlalu sayang pada orang lain, yang
belum tentu orang tersebut menjadi pasanagn kita nanti.
Loryta menggunakan bahasa yang dapat
dipahami oleh si pembaca. Dengan bahasa yang mudah dipahami, pembaca tidak akan
bosan dengan apa yang telah dibacanya. Didalam cerita ini, tokoh yang paling
menonjol adalah pemain utama sedangkan yang laain sebagai tokoh tambahan. Di
bagian sampul terdapat gambar Love yang digantungkan paada setengah ranting
pohon dengan sedikit tambahan daun-daun. Dengan perpaduan warna putih,
menambahkan kesan berbeda pada novel ini.
Yang menarik lainnya adalah jalan
cerita yang penuh lika-liku di awal namun dengan ending yang lumayan indah.
Mampu membuat penggambaran-penggambaran yang detail. Ini membuat pembaca
benar-benar terlibat dalam cerita didalamnya.
Tetapi dalam buku ini tidak ada
cerita tentang pelajaran, padahal kisah yang terjadi berlatar belakang
sekolahan. Seharusnya si penulis sedikit lebih menambah nuansa pelajaran supaya
kisahnya tidak semuanya tentang percintaan. Lainnya yaitu kertas yang digunakan
tidak berwarna putih, seharusnya si penulis menggunakan kertas yang putih agar
tambah menarik lagi.
Buku ini dapat dibaca saat sedang
ada waktu luang ataupun saat santai. Yang dapat mempengaruhi para remaja-remaja
yang sedang merasakan benih-benih cinta yang saat ini mulai merajalela di
kalangannya.
Langganan:
Postingan (Atom)