Sabtu, 24 November 2012

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET



A. PASSING DAN CATCHING
Istilah mengoper/melempar/mengumpan selalu berhubungan dengan menangkap (catching) atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun mengoper tidaklah semudah orang menduga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper bola antara lain :
  1. Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan ( intercept) lawan.
  2. Timing harus tepat
  3. Perasaan (feeling)
  4. Hindari lemparan menyilang
Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat menguasai macam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik. Teknik dasar melempar bola tersebut al :
  1. Chest Pass ( Operan dada)
  2. Bounce Pass ( Operan pantulan)
  3. Over Head Pass ( Operan dari atas kepala)
  4. Baseball Pass ( operan jarak jauh ( fast break)
Biasanya untuk pemain pemula yang diberikan ada 3 macam passing seperti yang diatas, sedangkan untuk baseball pass biasanya diberikan setelah mereka dapat melakukan gerakan yang lain dengan baik.
B. DRIBBLING
Menggiring bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu langkah asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak menjauhkan lawan sambil memantulkan bola kemana ia tuju. Ada beberapa cara menggiring bola al :
  1. Menggiring bola rendah ( untuk control bola).
  2. Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).
  3. Menggiring campuran
Menggiring bola ini dilatih dari hal yang mudah yaitu dengan sikap ditempat atau berhenti kemudian berjalan dan terakhir baru berlari setelah agak mahir baru kemudian diberikan latihan dengan rintangan untuk lebih mempersulit dribbling/menggiring bola.
C. SHOOTING
Menembak adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsure yang menentukan kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan disamping itu juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak menentukan baik buruknya tembakan.
Shooting atau menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam melakukan shooting atau menembaknya antara lain :
  1. One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
  2. Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).
D. PIVOT
Teknik ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros (tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.
Pivot dapat berbentuk al :
  1. In Front Pivot (front turn).
  2. Reverse Pivot (reverse turn).
E. REBOUND
Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang “, hal ini dapat dibenarkan sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik merayah bola (rebound) dibagi menjadi dua yaitu :
  1. Defensive Rebound (merayah bola pada saat bertahan).
  2. Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu (timing) yang baik. Sebaiknya saat masih yunior diberikan sehingga para pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing) dan menutup lawan.

Sejarah Candi Mendut



Candi Mendut merupakan candi Budha yang dididrikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah Dinasti Syailendra pda 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun lebih awal dari Candi Borobudur yang didirikan oleh Raja Samaratungga, Wangsa Syailendra pada 850 M.


Candi mendut terletak di desa Mendut Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur. Tinggi Candi Mendut 26,4 meter, menghadap barat daya, memilki 48 stupa kecil-kecil dan terdapat hiasan relief pada tubuh candi berupa pohon kalpataru.
Reflief-relief yang  terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.
Candi Mendut merupakan lokasi awal proses ritual Waisak, dengan diikuti pengambilan air suci dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung, serta api suci dari merapen, Grobogan. Puncak upacara Waisak adalah upacara Pradaksina yakni upacara mengelilingi Candi Borobudur tingkat demi tingkat yang dilaksakan di Candi Borobudur tepat pada Purnama Sidhi atau bulan purnama pertama di bulan Mei. Perayaan atau ritual Waisak dapat disaksikan oleh masyarakat luas.
Pada tahun 1834 Candi Mendut mulai mendapat perhatian meskipun mengalami nasib yang sama dengan candi-candi lainnya, yaitu dalam kondisi runtuh dan hancur. Hartman, seorang presiden Kedu saat itu mulai memperhatikan Candi Mendut. Dalam tahun 1897 dilakukan persiapan-persiapan untuk pemugaran. Dari tahun 1901-1907 J.L.A. Brandes melangkah lebih maju dan berusaha merestorasi Candi Mendut dan kemudian tahun 1908 dilanjutkan oleh Van Erp meskipun tidak berhasil merekonstruksi secara lengkap.



J.G. de Casparis berpendapat bahwa Candi Mendutdibangun untuk memuliakan leluhur-leluhur Sailendra. Di bilik utama candi ini terdapat 3 buah arca yang menurut para ahli arca-arca tersebut diidentifikasi sebagai Cakyamuni yang diapit oleh Bodhisatwa, Lokeswara dan Bajrapani. Dalam kitab Sang Hyang Kamahayanikan disebutkan bahwa realitas yang tertinggi (advaya) memanifestasikan dirinya dalam 3 dewa (Jina) yaitu : Cakyamuni, Lokesvara, dan Bajrapani.
Sebagai candi yang bersifat Budhistist, relief-relief di Candi mendut juga berisi cerita-cerita ajaran moral yang biasanya berupa cerita-cerita binatang yang bersumber dari Pancatantra dari India. Cerita tersebut antara lain adalah seekor kura-kura yang diterbangkan oleh dua ekor angsa dan di bawahnya dilukiskan beberpa anal gembala yang seolah-olah mengejek kura-kura tersebut. Oleh karena kura-kura tersebut emosional dalam menanggapi ejekan, maka terlepaslah gigitannya dari tangkai kayu yang dipegang sehingga terjatuh dan mati. Inti ceritanya adalah ajaran tentang sifat kesombongan yang akan mencelakakan diri sendiri.

RESENSI NOVEL



Judul                                       : Really  Love You
Penulis                                     : Loryta Chai
Penerbit                                   : Media Pressindo
Tahun terbit                             : 2012
Tebal buku                              : 170 hlm
Ukuran buku                           : 13 x 19 cm
Kategori                                  : fiksi ( novel )

            Loryta Chai, penggemar film drama Asia dan komik, mencintai dunia tulis menulis sejak duduk di bangku SMP. Mulai serius menekuni dunia kepenulisan sejak tahun 2009. Karya lain yang pernah ditulis adalah I Love Money, Princes Virgin Love, dan buku antologi Aku Sama Seperti Dirimu. Really Love You merupakan novel ketiganya dan saat ini, Loryta sedang menyelesaikan novel keempatnya.
            Di dalam buku ini ada cerita yang mengharukan. Kisah seorang gadis sederhana yang secara diam-diam menyimpan benih-benih cinta terhadap seorang laki-laki, tetapi si gadis lebih memilih untuk memendamnya. Karena ia yakin sangat mustahil si lelaki akan menerima cintanya.
            Si lelaki merupakan cowok yang paling populer yang menjadi dambaan seluruh cewek di sekolah. Dia memiliki segala yang ia inginkan, tapi kecuali pacar. Dan ia telah berikrar tidak akan berpacaran dengan teman sekolahnya.
            Hal menarik lainnya adalah teknik penceritaan dalam buku ini, Loryta berhasil menceritakan kisah-kisah remaaja masa kini. Dia juga menambahkan unsur-unsur romantis, yang mencerminkan jiwa anak remaja saat kini. Yang penuh lika-liku percintaan, yang mendomilisasi kisah-kisah remaja.
            Di dalam bukunya, Loryta menuliskan kisah-kisah di sekolahan. Kisah-kisah yang bernuansa kegembiraan, kesedihan, kebersamaan maupun perpisahan. Bacaan ini cocok untuk dibaca para remaja-remaaja yang sudah mengenal cinta. Ini termasuk jenis buku fiksi, yang hanya sebagai teman dalam kesendirian maupun saat istirahat.
            Buku ini mengungkapkan “ perasaan cewek labil dan mudah rapuh “. Nah dengan kalimat ini mengingatkan pada para lelaki untuk dilarang melukai hati seorang cewek, karena akibatnya bisa fatal. Cewek haanya ingin mendapat perhatian dan kasih sayang yang lembut. Apabila diperlakukan lemah lembut, cewek akan lebih merasa bahagia dan merasa dihargai.

            Dan juga terdapat ungkapan “ Tidak bisa membencinya, namun juga tidak bisa memaafkannya “. Klimat ini mempunyai makna yang luar biasa bagi si pelaku. Karena dia sangat mencintai seseorang, yang suudah mempermainkannya, tetapi dia tidak bisa membencinya, dia terlalu sayang padanya. Dengan kalimat ini, seseorang dianjurkan untuk tidak terlalu sayang pada orang lain, yang belum tentu orang tersebut menjadi pasanagn kita nanti.
            Loryta menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh si pembaca. Dengan bahasa yang mudah dipahami, pembaca tidak akan bosan dengan apa yang telah dibacanya. Didalam cerita ini, tokoh yang paling menonjol adalah pemain utama sedangkan yang laain sebagai tokoh tambahan. Di bagian sampul terdapat gambar Love yang digantungkan paada setengah ranting pohon dengan sedikit tambahan daun-daun. Dengan perpaduan warna putih, menambahkan kesan berbeda pada novel ini.
            Yang menarik lainnya adalah jalan cerita yang penuh lika-liku di awal namun dengan ending yang lumayan indah. Mampu membuat penggambaran-penggambaran yang detail. Ini membuat pembaca benar-benar terlibat dalam cerita didalamnya.
            Tetapi dalam buku ini tidak ada cerita tentang pelajaran, padahal kisah yang terjadi berlatar belakang sekolahan. Seharusnya si penulis sedikit lebih menambah nuansa pelajaran supaya kisahnya tidak semuanya tentang percintaan. Lainnya yaitu kertas yang digunakan tidak berwarna putih, seharusnya si penulis menggunakan kertas yang putih agar tambah menarik lagi.
            Buku ini dapat dibaca saat sedang ada waktu luang ataupun saat santai. Yang dapat mempengaruhi para remaja-remaja yang sedang merasakan benih-benih cinta yang saat ini mulai merajalela di kalangannya.


Tugas TIK ku



Tugas TIK